Kali ini saya akan menngetik tentang kebudayaan asli Kulon Progo dan Purworejo yang ternyata memang sangat langka dibicarakan di Yogyakarata maupun di Indonesia di era saat ini, tahukah anda ? bahwa Tarian Angguk atau Ndolalak, sebuah kesenian tradisional yang terdiri dari 8 penari atau lebih, biasanya para penari wanita tersendiri dan para penari laki-laki juga tersendiri dan penampilan yang saling bergantian.
Menggunakan pakaian seperti seragam jendral dan bertopi ciri-cirinya dipundak kanan dan kiri terdapat kumpulan tali kain berserabut atau "sliwir-sliwir", istilah bahasa jawanya, kemudian pada topi ada seperti anting bertali panjang sekitar 8 - 10 cm, diujung bawah tali ada kumpulan serabut panjangnya 2-3 cm, dan dilengkapi peralatan musik iringan asli seperti : Terban, Kendang, Kenthongan, Lesung dan Bedhug,
Acara ini awalnya diadakan untuk syukuran panen raya, syukuran pernikahan, syukuran slametan, syukuran khitanan, dan lain sebagainya sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rejeki, kesehatan dan kesadaran hidup sesama manusia, dan kesadaran hidup kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Seiring perkembangan jaman peralatan musik dentatonis juga ikut dimainkan seperti : Piano Keyboard, Electric Guitar dan Electic Bass dengan ciri iringan piano keyboard atau Organ mengkuti ketukan irama musik Ska, merupakan akulturasi kebudayaan tarian tradisional yang dipadukan dengan musik kontemporer sesuai perkembangan jaman yang kian identik dengan modernisasi, supaya kesenian Angguk atau Ndolalak bisa diterima seluruh masyarakat terutama di Yogyakarta, di Purworejo dan di Jawa, Indonesia maupun Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar